Perumahan Jokowi Dikeluhkan Kerab Banjir, Perumnas dan Pemko Medan 'Lepar-Lemparan'

Perumahan Jokowi Dikeluhkan Kerab Banjir, Perumnas dan Pemko Medan 'Lepar-Lemparan'

Redaksi
By -
0

Bicaranews.com|MEDAN - Puluhan warga yang bertempat tinggal di Magnolia I, II Perumnas Griya 3, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan geruduk kantor Perumnas Cabang Martubung, Selasa (31/10/2023). 

Kedatangan para warga yang akrab disebut Perumahan Jokowi ini untuk mempertanyakan keluhan warga yang sudah lama disampaikan kepada pihak perumnas terkait masalah banjir dan saluran air di tempat tinggal mereka.

Namun, masalah itu seakan tidak menemui solusi dan titik terang. Pihak Perumnas dan Pemko Medan seakan lempar-lemparan tanggung jawab terkait keluhan warga.

Kedatangan warga diterima oleh pelaksana Tehnik Perencanaan Perumnas Cabang Martubung Ade. Dihadapan Ade warga menyampaikan keluhan masalah banjir yang kerap terjadi saat hujan turun serta kecilnya parit di daerah itu.

"Kemana tanggung jawab perumnas, setiap hujan turun ditempat kami selalu banjir. Akibat banjir ini anak-anak kami mau sekolah jadi ternggu. Bukan itu saja, kami yang hendak mau kerja juga jadi terganggu akibat banjir ini. Ini sudah berulang kali disampaikan kepada pihak Perumnas namun sampai sekarang tidak ada respon," ujar salah seorang warga.

Selain itu, warga juga mempertanyakan terkait pengorekan jalan yang dibuat untuk menimbun lokasi bangunan yang mengakibatkan badan jalan jauh lebih rendah. 

"Itu kami rasa proses pembangunannya itu dulu dari jalan itu dikorek untuk menimbun lokasi rumah itu, makanya jalannya menjadi rendah kali. Buktinya seperti di Blok DD Griya 3 Lama, bukan dari jalan dibuat untuk menimbun makanya sampai sekarang tidak banjir," cetusnya.

Hal yang sama disampaikan warga Lainnya Simatupang yang kepala lorong di komplek itu. Ia juga menyesalkan rancangan pembangunan jalan utama perumahan itu. Akibat pembangunan itu, Saluran air yang tepat berada dibelakan komplek itu menjadi tertutup dan mengecil, sehingga saluran air tidak mampu menampung debit air.

"Warga terus mengeluh kepada saya, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya juga melihat akibat pembangunan jalan itu, saluran air yang dibelakang perumah itu menjadi sumbat. Jadi kami meminta kepada pihak perumnas agar saluran air di proyek pembangunan jalan itu diperbesar," ujarnya.

Menanggapi keluhan warga tersebut Ade mengatakan terkait masalah drainase, paret serta fasilitas umum (Fasum) lainnya itu tidak lagi tanggung jawab Perumnas karena sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan.

"Terkait masalah banjir dan fasilitas umum lainnya itu bukan lagi tanggung jawab Perumnas. Kalau tidak salah 2020 sudah diserahkan kepada Pemko Medan," ungkap Ade menjawab keluhan warga.

Sementara, sebelumnya juga masalah itu sudah sering dikeluhkan warga kepada pihak Pemerintah Kota Medan melalui anggota DPRD Medan salahsatunya, Margaret MS Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan. Ia menyampaikan bahwa Fasum Griya 3 Martubung belum diserahkan pihak Perumnas kepada Pemko Medan.

"Bagiamana caranya kita melakukan pembangunan, sementara Fasum Perumnas Griya 3 Martubung masih mengambang dan belum diserahkan pihak Perumnas kepada Pemko Medan. Kalau tidak salah baru 4 Perumahan yang ada di sekitar Martubung ini yang Fasumnya sudah diserahkan kepada Pemko Medan," jelasnya kepada sejumlah warga, Sabtu (28/10/2023) malam.(rambe)



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)