Demokrat Bela Akhyar Nasution yang Dipecat dari PDIP Gegara Tak Loyal

Demokrat Bela Akhyar Nasution yang Dipecat dari PDIP Gegara Tak Loyal

Rambe
By -
0


Bicara News|Medan - Partai Demokrat membela Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, yang dipecat dari keanggotaan PDIP gegara dianggap tak loyal ke pimpinan partai. Demokrat bicara soal sikap Akhyar yang manusiawi.

Ketua DPC Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu, awalnya bicara soal proses Akhyar membangun komunikasi, mencari dukungan untuk maju sebagai calon wali kota Medan hingga bergabung dengan Demokrat. Menurutnya, sikap politik Akhyar menjelang Pilkada 2020 adalah hal yang manusiawi.

"Kalau misalnya beliau mengundurkan diri sebelum ada keputusan itu kan nggak etis juga buat beliau. Cuma rambu-rambunya, sinyal itu sudah diberikan PDIP jauh hari sebelumnya terhadap beliau. Sementara beliau ini ingin membenahi kota Medan, dia merasa dirugikan. Untuk membangun Kota Medan, ibarat sekolah, beliau merasa sudah lulus untuk Kota Medan. Untuk menuju itu kan beliau harus mempersiapkan diri. Jadi dari jauh hari dengan sikap yang menurut beliau itu kurang proporsional di internal partai sebelah itu, dia menentukan sikap secara pribadi dulu. Pada akhirnya nanti akan menghadap pada orang-orang yang punya kebijakan di dalam administrasi internal partai lah gitu. Itu yang kita lihat, kalau menurut saya masih manusiawi lah sikap beliau ini," ujar Burhanuddin, Minggu (9/8/2020).

Sebagai informasi, Akhyar disebut telah pindah dari PDIP ke Demokrat beberapa waktu lalu. Informasi bergabungnya Akhyar ke Demokrat disampaikan oleh Sekretaris Bappilu Demokrat, Kamhar Lakumani. Usai Kamhar menyampaikan hal tersebut, PDIP mengatakan akan memberi sanksi disiplin ke Akhyar karena tak boleh ada keanggotaan ganda bagi kader PDIP.

Kembali ke Burhanuddin. Dia pun enggan mengomentari soal surat pemecatan Akhyar dari keanggotaan PDIP karena menilai hal tersebut merupakan mekanisme internal partai. Dia menyerahkan kepada Akhyar untuk menilai alasan PDIP menngeluarkan surat pemecatan keanggotaan itu.

"Kalau buat saya, sikap Pak Akhyar ini dalam menentukan masalah Pilkada saya kira masih sebatas manusiawi lah begitu. Kalau kita lihat dari sudut pandang, kalau mencari titik lemah ya pasti ada. Namanya juga bagian orang dari bawah. Tapi kembali pada hati nurani Bang Akhyar untuk menyikapinya," tuturnya.

Dia mengatakan saat ini komunikasi Akhyar dengan Demokrat berjalan dengan baik. Burhanuddin juga memberi sinyal Akhyar bakal berduet dengan Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Salman Alfarisi, sebagai bakal paslon wali kota dan wakil wali kota Medan di Pilkada 2020.

"Insyaallah sampai sekarang belum ada perubahan," ucapnya.

Sebelumnya, pemecatan Akhyar tertera dalam salah satu poin di Surat Keputusan DPP PDIP tentang penyesuaian struktur dan komposisi DPD PDIP Sumut. SK bernomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 itu diteken Ketua Umum PDIP Megawai Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

"Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan nomor 44/KPTS/DPP/VIII/2020 tertanggal 1 Agustus, tentang pemecatan Ir. Akhyar Nasution, M.Si dari Keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian isi poin kesembilan dalam bagian mengingat di SK tersebut sebagaimana dilihat detikcom, Sabtu (8/8).

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, membenarkan SK pemecatan Akhyar itu. Dia mengatakan salah satu pertimbangan PDIP memecat Akhyar karena dinilai tak loyal terhadap pimpinan. "Karena tidak loyal terhadap pimpinan," ucapnya.(detikcom)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)