Wali Kota Medan Apresiasi Konsep Isolasi di Lingkungan 23 Kelurahan Mangga

Wali Kota Medan Apresiasi Konsep Isolasi di Lingkungan 23 Kelurahan Mangga

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Medan - Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengaku memberi apresiasi konsep isolasi lingkungan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di Lingkungan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan. Apresiasi itu disampaikan wali kota saat melakukan peninjauan ke Lingkungan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (5/8/2021).

 Setibanya di lokasi, Bobby langsung menuju posko isolasi lingkungan dan melihat berbagai fasilitas di posko seperti monitor CCTV dan alat Komunikasi Handy Talkie (HT). Bobby juga menyapa  warga terpapar Covid-19 dengan menggunakan HT dan menanyakan kondisinya selama isolasi mandiri (Isoman), sekaligus memastikan pelayanan yang diberikan pihak kecamatan dan Puskesmas serta bantuan penanganan dari pemerintah.

 Selanjutnya Bobby didampingi Kepala BPBD Arjuna Sembiring, Kabag Tapem Rasyid Ridho Nasution, Kabag Prokopim Arrahman Pane dan Plt Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan, mengunjungi rumah salah satu warga sembari menanyakan kondisi kesehatan dan memastikan pelayanan yang diberikan. Dalam kunjungan itu, secara pribadi Bobby menyerahkan bantuan Sembako kepada para warga yang terpapar Covid-19.

 Dikatakan wali kota, dirinya mengapresiasi isolasi lingkungan yang dilakukan di Lingkungan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan. Selain unsur Pemko Medan dan TNI/POLRI, masyarakat juga hadir dan berpartisipasi dalam isolasi lingkungan. Hal itu menjadi contoh penerapan Prokes 5M yang harus tetap dijaga dalam penerapan isolasi lingkungan, mulai dari mengurangi mobilitas serta komunikasi antar rumah dan posko dengan menggunakan Handy Talkie (HT), bahkan dapat dikontrol melalui CCTV

 "Jika semua lingkungan di Medan melakukan isolasi seperti ini, saya optimis dapat menurunkan kasus Covid-19 dengan lebih cepat dan efektif. Saya juga apresiasi seluruh unsur yang terlibat di isolasi lingkungan ini," katanya.

 Dijelaskan, dengan berpartisipasinya unsur masyarakat dalam isolasi Lingkungan 23 ini, tentunya warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah akan merasa lebih tenang dan nyaman. Apalagi pihak Kelurahan Mangga, Puskesmas maupun Kecamatan Medan Tuntungan terus memberikan suplai makanan dan vitamin terhadap warga yang sedang menjalani Isoman.

 "Saya melihat warga di lingkungan ini merasa senang, baik warga pelaku Isoman maupun yang terlibat dalam isolasi lingkungan. Hal ini karena seluruh unsur warga turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya," sebutnya.

 Dari 2.001 lingkungan di Kota Medan, tambahnya, 14 di antaranya sedang menjalani isolasi lingkungan. Karena itu, jika metode isolasi lingkungan 23 ini dapat dilakukan di tempat lain, akan dapat membantu keterbatasan isolasi terpusat (Isoter) yang dimiliki Pemko Medan.

 "Saat ini Pemko Medan baru memiliki jumlah Isoter sebanyak 400 kamar, sehingga jika di lingkungan lain melaksanakan isolasi seperti lingkungan 23 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan ini, maka dapat membantu keterbatasan Isoter," akunya.

Terkait adanya panti asuhan di Kecamatan Medan Tuntungan yang terpapar sebanyak 15 orang baik santri maupun pengasuh, katanya, Pemko memfasilitasinya dan hari ini warga yang terpapar itu dibawa ke Isoter di P4TK Medan. Bobby Nasution juga menegaskan Pemko Medan akan menegur rumahsakit yang meminta biaya pengobatan bagi pasien Covid-19.

 "Biaya pasien Covid-19 ditanggung pemerintah. Kalau ada rumahsakit meminta biaya untuk pasien Covid-19 khususnya yang berat, laporkan ke kami. Selain itu bagi pasien yang bergejala ringan Pemko Medan sudah menyiapkan Isoter tanpa biaya atau gratis. Kalau ada pihak rumah sakit yang meminta uang kita tutup aja rumahsakitnya, karena menyulitkan masyarakat," tegasnya.

Sementara pada kesempatan itu, Lurah Mangga Wandro Manalu menjelaskan mengenai teknis isolasi lingkungan di Lingkungan 23 tersebut. Guna memastikan ketaatan warga dan mengurangi mobilitas, pihaknya memasang CCTV dan menyediakan alat komunikasi berupa HT, untuk mempermudah komunikasi dan pemantauan terhadap warga yang sedang menjalani Isoman.

 "Kami disini memasang CCTV untuk memantau aktivitas warga. Selain itu di setiap pintu masuk kami pasang portal dan diberlakukan penutupan mulai pukul 24.00-06.00 WIB. Kami bisa pantau warga yang menjalani Isoman selama 24 jam. Semua ini terlaksana atas swadaya dari masyarakat dan dukungan dari kecamatan dan unsur TNI-POLRI," jelasnya. (Rel/bn)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)