Kemenag Minta Masalah Pembangunan Rumah Pendeta di Aceh Segera Diselesaikan

Kemenag Minta Masalah Pembangunan Rumah Pendeta di Aceh Segera Diselesaikan

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Banda Aceh - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI menggelar pertemuan dengan berbagai pihak di Aceh Singkil untuk membahas penyelesaian persoalan pembangunan rumah dinas Pendeta Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) Napagaluh di Kecamatan Danau Paris. Persoalan tersebut diminta segera diselesaikan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Jangan sampai ini menjadi isu yang dimunculkan jelang Pemilukada 2022. Selesaikan dengan kearifan lokal yaitu dengan musyawarah. Jalur penyelesaiannya lewat musyawarah, kita ikuti aturan yang berlaku," kata Kepala PKUB Nifasri dalam keterangannya, Sabtu (3/10/2020).

Pertemuan dengan Bupati Aceh Singkil Dulmursid, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Singkil, tokoh agama dan tokoh masyarakat digelar di Aceh Singkil, Jumat (2/10) kemarin. Nifasri menjelaskan, FKUB harus menjadi wadah penyelesaian persoalan di Aceh Singkil dan pemerintah daerah menjadi fasilitatornya.

"FKUB harus duduk bersama dengan pemerintah daerah, tokoh agama dan Kemenag. Yang mampu menyelesaikan permasalahan ini tokoh agama, tokoh masyarakat, dan FKUB," jelas Nifasri.

Nifasri mengatakan, kondisi kerukunan di Aceh Singkil terjalin dengan baik. Namun bila muncul riak kecil hanya disebabkan karena adanya miskomunikasi.

"Kerukunan umat beragama di Aceh Singkil terjalin dengan baik. Permasalahan kerukunan umat beragama tidak seperti yang beredar di media sosial. Kita harap ada solusi permanen untuk permasalahan ini," ujarnya.

"Kalau musyawarah dibiasakan di masyarakat kita, selesai masalahnya, apalagi kita bicara soal agama. Agama membawa kebaikan bukan membuat orang bermusuhan," ujarnya.

Untuk mencegah munculnya riak-riak dan gesekan di masyarakat, kata Nifasri, masyarakat harus mengedepankan moderasi beragama serta menghormati penganut agama lainnya.

"Moderasi beragama artinya cara pandang kita dalam beragama secara moderat, tidak ekstrim, tidak ekstrim kanan atau ekstrim kiri," ujarnya.(detikcom)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)