Beras Bulog Dijual Melebihi HET, Satgas Pangan Akan Panggil Distributor

Beras Bulog Dijual Melebihi HET, Satgas Pangan Akan Panggil Distributor

Hendri
By -
0



Poldasu

Bicaranews.com | MEDAN - Satgas pangan gabungan terdiri dari Polda Sumut, Disperindag dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kantor wilayah (Kanwil) I berencana memanggil distributor beras Bulog dijual harga melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang terjadi di pasar Simpang Limun Medan.


Diketahui, tim satgas pangan menemukan dugaan kecurangan, dimana beras Bulog diganti karung dan dijual seharga Rp 13.500, padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp 11.500.


Kasubdit I Industri dan Perdagangan Ditrreskrimsus Polda Sumut AKBP Bambang Rubianto mengatakan pada Selasa (5/3/2024) pihaknya akan memanggil distributor beras Bulog.


Pemanggilan ini untuk mengetahui sekaligus klarifikasi kenapa harga beras bisa melambung tinggi dari yang sudah ditetapkan pemerintah.


"Hari Selasa nanti kita akan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dan memaparkan hasil temuan kita di lapangan kemarin. Jadi mereka gak bisa mengelak,"kata AKBP Bambang Rubianto, Sabtu (2/3/2024).


Bambang menyebut, temuan di lapangan setidaknya ada 4 hingga 5 tingkat beras baru sampai ke pedagang dan dibeli masyarakat.



Karena adanya tingkatan-tingkatan inilah diduga menjadi penyebab melambungnya harga beras.


"Harganya cukup tinggi karena berantainya cukup panjang. Contoh, dari Bulog ke kartel besar, kartel ada lagi sub nya. Nah, sub nya ada lagi di pasar dan baru ke penjual. Itu yang membuat agak panjang, lama dan mahal jadinya."


Diketahui, saat sidak ke pasar Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (1/3/2024), tim gabungan Satgas pangan menemukan indikasi kecurangan beras Bulog dimasukkan ke dalam karung beras merek lain dan dinaikkan harga jualnya.


Bukan hanya satu, melainkan semua pedagang beras di pasar tersebut.


Kasubdit Indagsi Ditrreskrimsus Polda Sumut AKBP Bambang Rubianto mengatakan para pedagang beralasan lebih mudah.


Harga beras Bulog di pasar Simpang Limun dijual seharga Rp 13.500 per Kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah Rp 11.500 per kilogramnya.


Dengan demikian, ada selisih sekitar Rp 2.000 dalam satu kilogram beras Bulog antara harga yang ditetapkan pemerintah dan yang dijual pedagang di Pasar Simpang Limun.


Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kantor wilayah (Kanwil) I, Ridho Pamungkas mengatakan, saat sidak ke tiga pasar diantaranya pasar Petisah, Simpang Limun dan Suka Ramai, Jumat (1/3/2024) harga beras masih tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET).


Di pasar Petisah harga beras medium dijual seharga Rp 14.000 dan premium dijual Rp 15 ribu.


"Memang agak sedikit diatas harga eceran tertinggi. Cuma ini sudah terjadi penurunan karena sebelumnya tadi pedagang menjual di harga Rp 15.500." (trib/Bn)



Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)