Kabupaten Toba Kekurangan 900 Guru, Ini Keterangan Disdikpora

Kabupaten Toba Kekurangan 900 Guru, Ini Keterangan Disdikpora

Hendri
By -
0



Pemkab, Toba, Sumut

Bicaranews.com | TOBA - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), menyebutkan saat ini wilayah tersebut kekurangan 900 guru.


Hal ini menyebabkan banyaknya guru yang mengajar merangkap hingga tiga mata pelajaran (mapel) kemudian pendidik pensiun dan terjadinya perpindahan kerja.


"Jumlah kekurangan guru tersebar di 225 unit sekolah dasar (SD) dan 51 unit sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Toba. Kekurangan ini memicu banyaknya guru mengajar dua sampai tiga mapel sekaligus, belum lagi yang pensiun dan pindah," kata Sekretaris Disdikpora Kabupaten Toba Sandy Sibuea, Minggu (18/2/2024).


"Setelah dihitung kekurangan guru kita sekitar 900 orang dari total kebutuhan ideal saat ini yang kita butuhkan 3.000 guru untuk mutu pendidikan di Toba merata," sambungnya. 


Sesuai data pokok pendidikan (dapodik) Kabupaten Toba disampaikan, jumlah keseluruhan tenaga pengajar di wilayah itu ada 2.111 orang dengan 1.116 guru diantaranya telah sertifikasi dan 215 guru berstatus honor daerah. Jumlah ini kata Sandy, belum memenuhi standarisasi pemerataan mutu pendidik di tiap sekolah.


"Kita tidak bisa berbuat banyak, pemenuhan kebutuhan guru saat ini hanya mengandalkan rekrutmen P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," terangnya.


 "Namun pastinya, kita sangat menginginkan setiap mata pelajaran dibawakan oleh satu orang guru saja agar dia (guru) lebih bertanggung jawab terhadap anak didiknya," sambungnya. 


Sementara, untuk formasi guru mata pelajaran yang kosong tersebut kata Sandy, meliputi pelajaran pendidikan Agama, Bahasa Inggris, Matematika, Penjas (olahraga), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan SBDP (seni budaya).


Ia mengungkapkan kekurangan guru masih menjadi persoalan serius.


Dengan berbagai upaya maupun program yang telah dilakukan pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan selama ini.


Terhadap tugas pokok tenaga pengajar untuk mendidik, membimbing, mengarahkan, serta melatih, pihaknya juga mengadakan evaluasi terhadap setiap peserta didik.


Ia berharap pemerataan pendidikan tersebar di 16 kecamatan di seluruh Kabupaten Toba segera terjadi. 


"Setiap tahunnya, pelatihan guru-guru kita laksanakan. Namun kadang, sistem zonasi penerimaan anak didik yang masih punya kelemahan membuat para guru kesulitan menerapkan sistem pembelajaran tepat sasaran," ungkapnya. 


"Banyak terjadi penumpukan siswa berasal dari sejumlah kecamatan bahkan luar kabupaten berfokus di satu titik wilayah saja karena perpindahan KK (kartu keluarga) peserta didik," lanjutnya.


Oleh karena itu, ucap Sandy, salah satu langkah alternatif untuk memenuhi kekurangan guru tersebut dirinya ingin mengajak para akademisi yang berasal dari Kabupaten Toba untuk membangun pendidikan di kampung halaman mereka. (trib/bn)


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)