 |
| Ketua PBB Sudirejo II Kecamatan Medan Kota Dedi Siahaan (Kiri) Berfoto Bersama Pengurus Harian |
Penolakan itu dilakukan atas arogansi pihak pelaksana pembangunan dengan langsung mengutip KTP warga tanpa melibatkan Kepala Lingkungan dan Sosialisasi kepada Warga sekitar yang masuk dalam Radius alat pemancar tersebut.
Hal itu ditegaskan Ketua PBB Ranting Sudirejo II Dedi Siahaan didampingi Waka dan Sekretaris kepada awak media ini, Rabu (22/11/2023). "Sebelum ada sosialisasi terhadap warga yang masuk dalam radius, kami akan menolak keras pelaksanaan pembangunan itu," tegasnya.
Dedi juga menyampaikan bahwa data yang disampaikan melalui pemberitaan yang menyebutkan bahwa warga sudah setuju tidak benar. "Kami tegaskan lagi bahwa sejumlah warga yang masuk dalam radius tower tersebut tidak semua setuju, mereka juga meminta pihak pelaksana pembangunan melakukan sosialisasi dulu," imbuhnya.
Terkait adanya dugaan pemerasan dan menghalang-halangi seperti yang diberitakan salah satu media Online, Dedi menyampaikan, warga tidak ada menghalang-halangi pendirian tower tersebut, warga hanya meminta dilakukan terlebih dahulu sosialisasi.
"Itu semua tidak benar, apalagi ada menyebutkan minta uang dan menghalang-halangi pembangunan. Warga disini hanya meminta dilakukan dulu sosialiasi akan efek samping dari tower tersebut. Kami juga warga disini, ingin daerah kami maju, tetapi pihak pelaksana seharusnya lakukan dulu pendekatan kepada warga duduk bersama warga. Ini mereka datang kesini langsung menyampaikan iming-imingi uang kepada warga," tegasnya.
Ia juga meminta wartawan yang membuat pemberitaan di media online supaya tidak asal membuat berita tanpa ada cek dan ricek dilapangan. "Ia juga meminta kepada wartawan agar menulis berita itu terlebih melakukan cek dan ricek dulu dilapangan, jangan asal menulis yang faktanya belum diketahui jelas," ujarnya. (Bn)
Pewarta : HN
Posting Komentar
0Komentar