Unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumut tolak RHS datang ke Medan |
Dalam aksi tersebut, mereka tampak membawa sejumlah poster bertuliskan: “Ngaku ulama tapi tutur katanya jorok – Pemecah belah bangsa – Provokator”. Mereka juga menginjak-injak foto Habib Rizieq Shihab serta membakar dengan ban bekas. Aksi itu dilakukan massa sebagai bentuk penolakan mereka.
Muzani perwakilan massa menyatakan, umat Islam di Kota Medan menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab. Menurut dia, kehadirannya berpotensi membuat kegaduhan dan perpecahan di antara umat islam. “Sulit untuk mengantisipasi kegaduhan dan perpecahan diantara kita warga negara Indonesia,” ungkapnya.
Video ceramah Habib Rizieq Shihab yang tersebar di media sosial juga banyak yang mengandung provokatif. “Saya rasa sebagai orang yang mohon maaf, mungkin tidak begitu dalam ilmu agamanya. Tapi saya merasa bahwa ini bukan ajaran Islam dan ini pemancing perpecahan di antara umat Islam. Kita bisa lihat lah bahasa-bahasa beliau ya, ada bahasa seperti mengatakan kepolisian menjaga lonte karena kasus dia dengan Nikita Mirzani,” ungkapnya.
“Kami Garda Pembela NKRI Sumatera Utara akan mengusir Rizieq Shihab apabila menginjakkan kakinya di Medan, dan kami siap berhadapan dengan pihak manapun yang melindungi Rizieq Shihab”, tegasnya.
Namun, sambungnya, kami berharap aparat keamanan yang lebih tegas kepada orang yang berpotensi merusak negara. “Kami mendukung Aparat TNI-Polri untuk bertindak tegas terhadap Rizieq Shihab karena berupaya memecah Belah NKRI”, ujar Bayu.
Usai melakukan aksi di depan kantor DPRD Sumut, massa kembali berkumpul di titik nol kota Medan, tepatnya di depan kantor Pos dan kembali menginjak-injak dan membakar foto HRS.(kolga/bn)
Posting Komentar
0Komentar