Di Gelaran Pekan Budaya Nusantara, Bupati Sergai Terima Penghargaan Dari Masyarakat Tionghoa

Di Gelaran Pekan Budaya Nusantara, Bupati Sergai Terima Penghargaan Dari Masyarakat Tionghoa

Hendri
By -
0

Bicaranews.com | Deliserdang - Keberagaman etnis di Indonesia terkhusus di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diharapkan dapat bersatu dan memberikan kontribusi untuk daerah, bangsa, dan negara.

Harapan tersebut disampaikan Bupati Sergai H Darma Wijaya usai menghadiri pembukaan Pekan Budaya Nusantara yang digelar Yayasan Istana Harta Lima Penjuru (YIHLP), di Maha Vihara Maitreya, Kompleks Cemara Asri, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (1/2/2023).

Gelaran tersebut diawali dengan pelepasan parade multi etnis yang ada di Sumut oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, Sekretaris Jendral Wantanas RI, Laksamana Madya TNI Dr Ir Harjo Susmoro, Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek RI yang diwakili Direktur KMA, Samsul Hadi, Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, dan Perwakilan YIHLP, Ade Chandra.

Dalam kesempatan itu, Bang Wiwik, sapaan akrab Bupati bersama beberapa orang lainnya menerima penghargaan tokoh kehormatan Tionghoa Sumatera Utara yang ditandai dengan penyerahan kaligrafi bertuliskan Mandarin dan dipakaikan baju Cheongsam.

Lebih lanjut disampaikan Bupati, jika keberagaman etnis yang kita punya ini harus dijadikan sebagai kekuatan untuk bersatu dalam membangun daerah. Oleh karenanya Ia pun mengapresiasi kegiatan ini dan sebagai bentuk dukungan, Pemkab Sergai juga turut memeriahkan parade tersebut.

”kegiatan seperti ini hendaknya bisa terus dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya. Insya Allah kita dukung, apalagi di Sergai yang juga multietnis. Sebab bisa juga mendorong peningkatan perekonomian dan daya tarik bagi daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Jendral Wantanas RI, Laksamana Madya TNI Dr Ir Harjo Susmoro dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini di Sumut ada sekitar 11 etnik yang hidup berdampingan. Sementara di Indonesia ada sekitar 1.340 etnik.

“Tentu kita bisa bayangkan perbedaan itu. Akan tetapi, karena perbedaan itu yang menjadikan keindahan kita untuk hidup berdampingan. Haruskah perbedaan itu membuat kita bertengkar? Haruskah perbedaan itu membuat kita berselisih dalam berbangsa?,” ujarnya.

Sedangkan perwakilan YIHLP Ade Chandra berharap ke depan agar pemangku kepentingan bisa segera mendata cagar-cagar budaya yang menjadi aset.

“Begitu juga dengan perayaan Cheng Beng kami berharap bisa menjadi perayaannya warga Sumut,” cetusnya.

Pekan Budaya Nusantara ini akan berlangsung hingga 4 Februari mendatang dan akan ada Rekor Muri Tarian Liong Terpanjang se Indonesia. (Mcs/bn).

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)