Togu Simorangkir Akhirnya Bertemu Presiden, Jokowi Sebut Akan Segera Membereskan Persoalan Lahan Masyarakat Adat di Kawasan Danau Toba

Togu Simorangkir Akhirnya Bertemu Presiden, Jokowi Sebut Akan Segera Membereskan Persoalan Lahan Masyarakat Adat di Kawasan Danau Toba

Rambe
By -
0

Togu Simorangkir ketika diwawancarai wartawan di Istana Negara

Bicaranews.com|Jakarta - Kedatangan Togu Simorangkir bersama Tim 11 diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada hari ini, Jumat (6/8/2021).

Kehadiran Togu Simorangkir Cs bertujuan menyampaikan aspirasi soal penutupan PT Toba Pulp Lestari.
"Jadi, pada hari ini setelah kita jalan selama  44 hari dari Toba dan 9 hari kita di Jakarta ini kita baru bertemu Presiden RI," ujar Togu Simorangkir dalam video wawancara dengan awak media usai bertemu Presiden Jokowi pada Jumat (6/8/2021).
"Karena memang pandemi, jadi hanya saya sendiri yang bisa masuk dan kita memang menyampaikan aspirasi kita, kesedihan, kemarahan, kemuakan kita atas aktivitas-aktivitas perusak lingkungan di Tano Batak. Itu yang kita sampaikan," sambungnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya yang tergabung dalam Tim 11 Aksi Jalan Kaki (AJAK) Tutup TPL telah berjalan dari Toba menuju Jakarta sekitar 1700 kilometer.
"Kita berjalan kaki sepanjang 1700an kilometer untuk menyampaikan aspirasi itu," sambungnya.
"Ya saya katakan bahwa pemerintah sudah membuat Danau Toba sebagai KSPN seharusnya tidak ada aktivitas-aktivitas yang merusak lingkungan," lanjutnya.
Dalam perbincangan, Presiden Jokowi sempat terkejut saat mendengarkan Togu Simorangkir menguraikan perusakan lingkungan hidup di kawasan Danau Toba yang kini dinobatkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
"Bapak Presiden juga tadi sempat terkejut bahwa ada aktivitas perusak lingkungan, dikira beliau itu milik rakyat, ternyata itu milik perusahaan, khususnya di perairan Danau Toba ya Keramba Jaring Apung," sambungnya.
"Jadi Pak Presiden tadi terkejut mendengar itu. Mengenai tadi, Pak Presiden juga mengatakan bahwa sekitar 25 ribu hektar tanah yang berurusan masyarakat adat akan diselesaikan bulan ini," tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi akan segera membereskan perihal persoalan lahan masyarakat adat di kawasan Danau Toba.
"Lima SK sudah selesai, saya sudah lihat langsung tadi SKnya, dan 10 lagi akan dituntaskan pada bulan ini. Masyarakat adat akan mendapatkan haknya kembali," sambungnya.
Bahkan, Presiden Jokowi merencanakan akan melakukan penanaman hutan kembali di kawasan Danau Toba beberapa bulan yang akan datang.
"Dan juga beliau meminta kita tadi melakukan aksi penanaman kembali hutan. Dan tadi kita berdiskusi, Pak Presiden akan datang bulan November atau Desember bersama masyarakat adat menanam hutan kembali yang sudah rusak. Ia berjanji akan datang bulan November atau Desember," sambungnya.
Dalam perbincangan, Presiden Joko Widodo mengakui sulit menutup PT TPL. Pasalnya, pihaknya akan mempelajarinya lebih lanjut.
"Ia mengatakan pada prinsipnya untuk menutupi TPL itu agak sulit karena ada hal yang akan dipelajari.Yang pasti beliau sudah membaca, walaupun banyak hal yang beliau tidak tahu," sambungnya.
"Intinya, dokumen setebal 69 halaman sudah beliau terima dan soal pencemaran lingkungan sudah saya sampaikan yang dari Pak Pendeta Faber Manurung," pungkasnya.
sumber:tribun

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)