Dukung Pengembangan Food Estate Humbuhas, Kemen-PUPR Lanjutkan Pembangunan Irigasi dan Jalan Akses

Dukung Pengembangan Food Estate Humbuhas, Kemen-PUPR Lanjutkan Pembangunan Irigasi dan Jalan Akses

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Jakarta - Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan sistem irigasi dan jalan akses untuk mendukung program pengembangan food estate sebagai lumbung pangan baru di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara dengan  program pembangunan jaringan perpipaan untuk irigasi pada kawasan dengan luas sekitar 1.000 ha. 

Pembangunan infrastruktur PUPR untuk pengembangan Food Estate Humbahas dilakukan secara bertahap mulai 2020-2023 meliputi Bidang Sumber Daya Air dengan total anggaran Rp 406,9 miliar dan konektivitas sebesar Rp 619,1 miliar. 

Selain Sumber Daya Air, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan Jalan Akses Kawasan Food Estate 1.000 Ha sepanjang 8,59 Km yang saat ini progresnya sudah mencapai 27,6%. Selain itu juga dilakukan pembangunan Jalan Akses Taman Sains Teknologi Herbal (TSTH) sepanjang 9 km yang dimana progres saat ini mencapai 23,4%.

Selanjutnya juga dilakukan pembangunan Jembatan Akses TSTH dan Kawasan Food Estate 1.000 Ha sepanjang 50 meter di mana progres saat ini mencapai 38,1%. 

Sementara untuk rencana Pembangunan Jalan Akses TSTH sepanjang 5,7 Km akan dialokasikan melalui usulan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang masih dalam proses pembahasan dengan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.

"Untuk tugas pembangunan jaringan irigasi dan air baku pada tahun 2020 sudah selesai dilaksanakan. Untuk irigasi pada kawasan seluas 50 hektar dari total lahan 200 hektar sudah diolah," kata Basuki saat rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kamis (8/7/2021).

Tahun 2021 pembangunan intake dan jaringan air baku untuk irigasi dilakukan pada lahan yang sudah diiolah seluas 150 hektar. Sementara 785 hektar lahan lainnya belum dilakukan land clearing.

"Jadi total ada sekitar 37,36 persen lahan yang digunkan untuk pembangunan intake dan irigasinya," ucap basuki.

Basuki menambahkan untuk penugasan dukungan land clearing pada lokasi Taman Sains-Teknologi Herbal (TSTH) seluas 200 hektar, Kementerian PUPR tengah melakukan lelang.

Progress lelag saat ini sudah tahap penentuan pemenang dan akan segera melakukan pekerjaan di lapangan.

"Mudah-mudahan akhir Juli 2021 ini sudah mulai bekerja di lapangan untuk land clearing," imbuh Basuki.

sumber:kemen-PUPR/kompas

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)