Pemerintah akan Bangun Pusat Riset Herbal Kelas Dunia di Humbahas

Pemerintah akan Bangun Pusat Riset Herbal Kelas Dunia di Humbahas

Rambe
By -
0

Luhut Panjaitan

Bicaranews.com|Sumut - Pemerintah tengah mengembangkan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang akan diperuntukkan sebagai Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2). Kawasan ini berlokasi di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) , Sumatera Utara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun melakukan tinjauan lapangan untuk melihat kondisi dan kesiapan lahan tersebut, pada Kamis (11/2/2021) kemarin.

“Indonesia memiliki 30.000 spesies herbal, oleh karenanya Presiden ingin ada satu pusat riset herbal berkelas dunia, yang saat ini sedang kita kembangkan bersama dengan BPPT, dan 5 Universitas seperti  Zhejiang Chinese Medical University, NDRC (National Development dan Reform  Commision), BPPT, ITB, IPB, UI, UGM, USU dan IT-DEL sebagai leading sektor,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2/2021).

Ia mengatakan, melalui pusat herbal tersebut akan dilakukan penelitian pengembangan bibit-bibit hortikultura yang berkualitas tinggi. Luhut bilang, kawasan itu akan menjadi pusat bibit herbal dan hortikultura yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, pusat bibit ini juga akan mendukung program ketahanan pangan selanjutnya seluas 2.000 hektar yang akan dibangun di sekitar lokasi tersebut. Salah satunya pada kawasan lumbung pangan (food estate) di Desa Ria-Ria.

Nantinya akan turut dibangun jalan yang dapat mengintegrasikan antara kawasan food estate, kebun raya, serta TSTH2.

Pembangunan jalan rencananya akan mulai ditangani pada Maret 2021, yang kemudian ditargetkan akan dapat terhubung pada Mei 2021 dan selesai pada Juli 2021.

Adanya pembukaan jalan ini, maka akan memperpendek jarak sehingga memangkas waktu tempuh dari Bandara Silangit ke lokasi menjadi kurang lebih 45 menit.

Pada kawasan tersebut juga akan dibangun fasilitas pendukung TSTH2, laboratorium, taman koleksi, pembenihan dan penelitian, silvopastura, wisata alam, wisata buatan, kantor, mess bagi peneliti, serta guest house.

"Diharapkan kita bisa tanam bibit bagus dan unggul disini, sehingga kita bisa bangga katakan ini bibit dari Pollung. Untuk itu, diharapkan masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama, dan yang terpenting bekerja dengan hati,” pungkasnya. 

sumber:kompas

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)