Pedagang Meninggal Terpapar Covid-19, Muspika Medan Tuntungan Gelar Tracing di Pasar Melati

Pedagang Meninggal Terpapar Covid-19, Muspika Medan Tuntungan Gelar Tracing di Pasar Melati

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Medan - Muspika Kecamatan Medan Tuntungan menggelar tracing kepada pedagang Pasar Melati dan warga sekitar, Rabu (23/9/2020). Hal ini dilakukan usai seorang pedagang di Pasar tersebut meninggal akibat terpapar Covid-19.

Sebelumnya, Pemko langsung mengambil langkah cepat yang bertujuan untuk memberhentikan sementara waktu di satu blok pedagang sayur ikan dengan surat resmi, Senin (21/9/2020).

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat aktivitas jual beli di Pasar Melati Medan tak seperti biasanya ramai. Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting mengatakan akan tetap menunggu para pedagang untuk lakukan rapid test.

"Kita tunggu sebanyak-banyaknya bagi pedagang dan masyarakat yang merasa melaksanakan aktifitas di tempat ini, silahkan melakukan tracing dengan cara kombinasi rapid test dengan swab test. Apabila di temukan ada yang reaktif maka akan kita lanjutkan dengan swab test," jelasnya.

Menurutnya, dari data yang didapat ada sebanyak 70 orang pedagang sekitar blok tersebut. Namun, yang melakukan tracing hanya 10 orang.

"Kita harapkan sesuai dengan himbauan yg kita sampaikan semalam, melalui pengelola pasar agar menghimbau di hadirkan. Kita tunggu. Memang beberapa para pedagang merasa takut melaksanakan ini, tapi ini kita upayakan lagi agar mereka dapat hadir di tempat ini dan melakukan tes ini untuk mendeteksi secara dini, apakah mereka terpapar atau tidak," jelasnya.

Dirinya juga menghimbau kepada pengelola pasar, sebagai bentuk kerjasama demi kesehatan bersama untuk menghadirkan semua para pedagang melakukan tracing.

"Kita sifatnya memang hanya mengajak dan menghimbau. Kami sudah berupaya untuk memanggil pengelola. Namun sampai hari ini memang yang bersangkutan belum hadir. Namun akan kita upayakan lagi, akan kita surati lagi dan akan kita panggil agar yang bersangkutan bisa mengajak seluruh pedagang yg ada disini untuk melaksanakan tracing tersebut," ucapnya.

Topan mengatakan bahwa, untuk jumlah alat rapid test yang telah disediakan tak terbatas. Sehingga para pedagang bisa tercukupi untuk lakukan tracing.

"Jadi semalam saya berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Medan. Karena disinikan selalu ramai, jadi kita tidak batasi. Jumlah yang hadir ini sekitar 10-15 orang," jelasnya. (sib)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)