Keistimewaan upacara ini terasa kuat dengan dominasi peran perempuan di setiap rangkaian acara. Mulai dari perwira upacara, komandan upacara, pembawa acara, hingga pembacaan pembukaan UUD 1945 dan sejarah Hari Ibu, semuanya dipercayakan kepada pegawai perempuan Rutan Humbang Hasundutan.
Dalam upacara tersebut, Karutan Sahat Parsaulian membacakan pidato Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi. Pidato tersebut menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa dan mengenang perjuangan mereka dalam mewujudkan kesetaraan gender.
Tema Hari Ibu tahun ini, "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045," menjadi pengingat bahwa perempuan Indonesia memegang peran strategis dalam menciptakan masa depan bangsa.
“Perempuan memiliki peran luar biasa, baik sebagai ibu yang mendidik generasi penerus maupun sebagai individu yang memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang. Kesetaraan dan pemberdayaan perempuan adalah fondasi penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Karutan saat membacakan pidato Menteri.
Sahat Parsaulian juga memberikan apresiasi khusus kepada pegawai perempuan Rutan Humbang Hasundutan atas dedikasi dan kerja keras mereka. “Perempuan di sini tidak hanya teladan bagi pegawai lainnya, tetapi juga inspirasi bagi warga binaan untuk terus berkontribusi bagi masyarakat,” tambahnya.
Upacara ini tidak hanya menjadi refleksi akan perjuangan perempuan, tetapi juga motivasi bagi seluruh peserta untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan. Melalui momen ini, Rutan Humbang Hasundutan menunjukkan komitmen kuat dalam menjunjung nilai-nilai kesetaraan dan keberdayaan perempuan demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. (Ril/Bn)
Posting Komentar
0Komentar