Bertempat di lapangan Rutan Balige, Jumat (29/11/2024), upacara ini mengusung tema "Korpri untuk Indonesia" dan melibatkan seluruh jajaran petugas hingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dipimpin oleh Kepala Rutan Balige, David Nicolas, upacara diawali dengan pengibaran bendera merah putih dan dilanjutkan dengan prosesi mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, serta Panca Prasetya KORPRI.
“KORPRI adalah perekat bangsa. Kita harus menjaga netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas negara, apapun situasinya dan siapapun pemimpinnya,” ujar David, mengutip sambutan Zudan.
Yang menarik, tema "KORPRI untuk Indonesia" terasa sangat relevan di lingkungan Rutan Balige. Di balik pagar besi, ASN di Rutan menghadapi tantangan unik: tidak hanya menjalankan fungsi pemerintahan, tetapi juga membina harapan dan karakter warga binaan.
“Rutan adalah tempat pengabdian yang menuntut ASN bekerja lebih dari sekadar administrasi, tetapi juga membangun manusia. Netralitas bukan hanya soal politik, tetapi juga tentang memberikan layanan yang adil kepada semua pihak,” kata David dalam refleksinya.
Selain diikuti oleh para pejabat struktural dan petugas, kehadiran warga binaan dalam upacara ini menjadi simbol bahwa pengabdian ASN menjangkau semua lapisan masyarakat. Di Rutan Balige, hari KORPRI tidak hanya diperingati sebagai ritual seremonial, tetapi juga sebagai pengingat bahwa pembinaan adalah bagian integral dari tugas pelayanan publik.
Upacara ditutup dengan sesi foto bersama, menciptakan momen kebersamaan yang jarang terlihat di lingkungan pemasyarakatan. Pesan utama yang ingin disampaikan jelas: ASN di Rutan Balige adalah bagian dari KORPRI yang bekerja tidak hanya untuk negara, tetapi juga untuk membangun masa depan warganya, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan. (*)
Posting Komentar
0Komentar