Dalam sambutannya, Dekan FIP UNIMED, Dr. Zainuddin, M.Si., menekankan pentingnya optimalisasi teknologi dalam pendidikan. Menurutnya, teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi juga dapat mengubah pola pikir pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih bermakna. "Teknologi harus digunakan untuk meningkatkan pemikiran emosional dan sosial siswa, bukan hanya untuk mempelajari ilmu pengetahuan," ujar Zainuddin, Kamis (27/6/2024).
Zainuddin juga menekankan bahwa teknologi harus mampu mendorong pendidik untuk mengembangkan metode pengajaran yang holistik, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. "Ini penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan keterampilan sosial yang baik," tambahnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Mohd. Hassan menekankan bahwa setiap bidang ilmu memiliki aspek kebermaknaannya sendiri dan harus terintegrasi dengan bidang ilmu lainnya untuk menghasilkan pembelajaran yang holistik. Ia menjelaskan beberapa indikator penting dalam pembelajaran di masa depan, seperti Pikiran Disiplin, Pikiran Sintesis, Pikiran Kreatif, Pikiran Hormat, dan Pikiran Etis.
Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan FIP UNIMED, termasuk Wakil Dekan I Nani Barorah Nasution, S.Psi., MA., Ph.D., Wakil Dekan II Dr. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., Wakil Dekan III Kamtini, S.Pd., M.Pd., Dosen fungsionaris jurusan/prodi, guru besar, serta Dosen lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya FIP UNIMED untuk menjalin kerjasama internasional dengan institusi pendidikan ternama. Kerjasama ini akan dilanjutkan dengan kunjungan Tim FIP UNIMED ke UPSI pada bulan Juli untuk mendiskusikan berbagai agenda penting seperti penelitian bersama, seminar kolaboratif, mobilitas mahasiswa, dan program dosen tamu.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kedua institusi dapat saling memperkaya dan meningkatkan kualitas pendidikan, serta mempersiapkan generasi pendidik yang lebih baik di era transformasi digital. (*)
Posting Komentar
0Komentar