Mereka datang sejak siang hingga sore sekira pukul 17:30 WIB hingga menutup Jalan HM Said, Medan.
Sambil membawa spanduk bertuliskan tuntutan dan atribut bendera merah putih mereka juga berorasi menyampaikan aspirasinya.
Mereka baru membubarkan diri dari Polrestabes Medan sekitar pukul 17:30 WIB.
Menurut pimpinan aksi, Irvan Simatupang kedatangan mereka merupakan aksi damai terkait kriminalitas di Kecamatan Pancur Batu.
Katanya, perjudian, peredaran narkoba, hingga tambang galian C ilegal kian marak.
Sehingga mereka datang meminta kepada Kapolrestabes Medan Kombes Teddy John Sahala Marbun memberantasnya.
"Perjudian dan peredaran narkoba di wilayah Pancur Batu itu sangat besar dan harapannya kami menyampaikan narkoba di Pancur Batu dihilangkan dan pelaku ditangkap hingga bandar-bandarnya,"ungkap Irvan, Rabu (6/3/2024).
Selain itu kata Irvan, mereka juga meminta agar Polisi membebaskan Diamanta Sembiring, ketua organisasi masyarakat Ikatan Pemuda Karya (IPK) Cabang Pancur Batu yang ditangkap kemarin pagi.
Menurut mereka pentolan ormas di Pancur Batu tersebut itu merupakan tokoh.
Lagi pula menurut Irvan, penangkapan terkesan semena-mena dan ada dugaan kriminalisasi.
Diketahui, demonstrasi serupa sudah dilakukan sejak kemarin di depan Polsek Pancur Batu, pasca Polisi menangkap 11 orang dari organisasi masyarakat ikatan pemuda karya (IPK) sebanyak enam orang dan pemuda karya nasional (PKN) sebanyak lima orang.
Kedua anggota Ormas ini hendak bentrok menggunakan senjata api hingga senjata tajam di Desa Durin Simbelang, Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Polisi, ormas IPK menyerang truk milik PT Key Key lantaran pemilik perusahaan tersebut merupakan abang kandung dari ketua ormas Pemuda Karya Nasional (PKN).
"Perselisihan antara PKN dengan IPK dimana PT Key key menjadi pelampiasan pihak IPK karena ketua PKN merupakan abang kandung dari pemilik PT Key Key," katanya. (t/Bn)
Posting Komentar
0Komentar