Bicaranews.com | PADANG - Bencana alam banjir bandang yang melanda Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, hanyutkan empat rumah toko, Rabu (20/9/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kejadian ini tepatnya terjadi di Korong Lubuak Aro, Nagari Tandikek.
Empat rumah yang berada di pinggir sungai seketika terperosok jatuh akibat dilanda banjir bandang.
Dikutip dari Tribunpadang.com, Wali Nagari Tandikek Saharudin menyampaikan, bencana banjir bandang terjadi pada pukul 18.00 WIB.
Sebelumnya terjadi hujan deras cukup tinggi sejak pukul 14.00 WIB, sehingga air sungai meluap secara tiba-tiba dan menghanyutkan ruko.
Ia mengatakan, dari empat ruko hanyut itu ada dua ruko yang dihuni pemiliknya, sementara dua lagi masing kosong.
"Alhamdulilah tidak ada korban dalam bencana ini, namun kerugian yang dialami mencapai ratusan juta rupiah," jelasnya.
Sebelumnya, kata Saharudin, bencana ini sudah sering terjadi, terakhir sekitar beberapa bulan yang lalu.
Pasalnya, setiap terjadi bencana banjir bandang selalu ada bangunan yang rusak.
Sebelumnya diberitakan, Pemilik toko yang ambruk akibat banjir bandang di Pasar Tandikek, Patamuan Padang Pariaman mengalami trauma, Kamis (21/9/2023).
Seorang pemilik toko yang sedang berjualan saat toko ambruk tersebut, Tukiman (63), mengatakan, sebelum banjir terjadi hujan lebat mengguyur kawasan itu sekira pukul 16.00 WIB.
Beberapa saat setelahnya, terdengar bunyi batuan beradu terbawa air lalu air sungai Batang Sani keruh dan arusnya membesar.
"Jadi terasa sampai ke atas, waktu bagian bawah toko saya tergerus air," jelas penjual mie ayam tersebut.
Merasakan ada yang tidak beres Tukiman langsung lari ke luar toko dan masyarakat mulai berdatangan.
Masyarakat bahu membahu mengeluarkan barang yang bisa dievakuasi secepat mungkin.
"Tidak beberapa saat setelahnya toko bagian ujung dekat jembatan, tubuh. Bunyinya sangat keras sore itu," jelasnya mengingat.
Pasca kejadian sejumlah pemilik toko dan masyarakat terus berusaha mengevakuasi barang yang bisa diselamatkan.
Akibat kejadian ini, toko Tukiman mengalami rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi.
"Tentunya sangat trauma, mungkin saya akan menyewa toko lain untuk berjualan ke depannya," jelas Tukiman.
Pemilik toko lainnya, Tamrin (66) menyampaikan, pasca bencana membuat dirinya takut dan trauma.
"Saat kejadian saya sudah keluar dari rumah, karena menjelang banjir bandang datang saya sudah firasat buruk. Karena sebelumnya, kalau sudah hujan deras pasti banjir bandang akan datang," ungkapnya. Sumber (tribun/bn)
Posting Komentar
0Komentar