Aek Sipaulak Hosa, Wisata Bersejarah yang Unik dan Menakjubkan di Dairi

Aek Sipaulak Hosa, Wisata Bersejarah yang Unik dan Menakjubkan di Dairi

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Dairi – Aek Sipaulak Hosa Loja merupakan salah satu situs budaya yang wajib didatangi ketika berkunjung ke Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Aek Sipaulak Hosa menjadi salah satu tempat sakral yang banyak diminati pengunjung.

Aek Sipaulak Hosa berada di Bukit Silalahi I dan berhadapan langsung dengan Tao (danau) Silalahi. Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan Tao Silalahi bak lukisan alam dari langit.

Sejarah Aek Sipaulak Hosa

Masyarakat memercayai sejarah terjadinya Aek Sipaulak Hosa akibat permohonan Raja Silahisabungan kepada Debata Mula Jadi Nabolon (dalam Bahasa Indonesia disebut Tuhan).

Awal mulanya, Raja Silahisabungan dan istrinya Pinggan Matio yang sedang hamil tua ingin mengunjungi mertunya Raja Pakpak ke Balla, Dairi (sebelum pemekaran dengan Pakpak Bharat).

Di tengah perjalanan, Oppung Pinggan Matio merasa kehausan dan memberitahukannya kepada Raja Silahisabungan, “Dekat Tao di sana, tapi tidak dapat kujangkau,” ucap Oppung Matio.

Mendengar ucapan istrinya, Raja Silahisabungan meminta istrinya untuk duduk menunggu, kemudian mengambil siorlombing (tongkat) yang selalu ia bawa. Raja Silahisabungan berdoa kepada Debata Mulajadi Nabolon dan menancapkan tombaknya ke dinding batu. Seketika air muncul dari dalam batu itu dan mengatakan ke istrinya untuk meminumnya.

Setelah meminum air tersebut, rasa lelah dan letih Oppung Pinggan Matio menjadi hilang dan tenaganya kembali pulih. Sejak saat itu, Oppung Pinggan Matio menamai batu itu “Mual Sipaulak Hosa Loja” yang artinya Air Pelepas Dahaga.

Sesudah mereka kembali dari Balla, Raja Silahisabungan mengumumkan kepada keturunannya yang hendak meminta rezeki agar berdoa di Aek Sipaulak Hosa.

Aturan Berkunjung ke Aek Sipaulak Hosa

Ketika berkunjung ke Aek Sipaulak Hosa, wisatawan diwajibkan membawa sirih dan jeruk purut sebagai parsantabian (oleh-oleh untuk permisi). Nantinya parsantabian tersebut akan diletakkan pada jojong (bangunan Batak) yang tersedia di sebelah pancur (mata air). 

Aek Sipaulak Hosa Loja memiliki aturan tidak boleh meneteskan darah dan kehidupan. Oleh karena itu pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan berupa daging babi dan daging anjing. Selain itu, perempuan yang sedang menstruasi pun tidak diperkenankan untuk  mengunjungi Aek Sipaulak Hosa.

Pada saat mandi, pengunjung harus menggunakan basahan (pakaian) dan jeruk purut sebagai pengganti shampoo dan sabun. Pengunjung juga dilarang bercakap kotor dan berperilaku tidak sopan selama berada di Aek Sipaulak Hosa

Ketika akan melakukan ritual, pengunjung diharapkan memakai ulos sesuai dengan anjuran Raja Silahisabungan. Ulos yang digunakan yaitu Ulos Gobar berwarna hitam putih untuk anak laki-laki.

Fakta Lainnya tentang Aek Sipaulak Hosa

Akses menuju Aek Sipaulak Hosa mudah dijangkau oleh wisatawan. Dari simpang Aek Sipaulak Hosa, masyarakat harus menempuh jarak 200 meter dengan berjalan kaki untuk bisa sampai ke pancur. 

Wisatawan yang berkunjung ke Aek Sipaulak Hosa umumnya datang untuk berobat, meminta rejeki, jodoh, dan keturunan. Sementara wisatawan yang merupakan keturunan Raja Silahisabungan akan menganggap dirinya semakin mendapat berkat dan pahala ketika sudah meminum air dari Aek Sipaulak Hosa. 

Aek Sipaulak Hosa juga dikelilingi oleh aneka tanaman unik yang dapat dijadikan sebagai obat. Salah satunya tanaman Gorga Langit. Tanaman ini memiliki tinta berwarna emas dan dapat digunakan sebagai penjaga penyakit mistik dengan cara disimpan di dalam dompet. (yS/Dairi/bn)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)