Wakil Bupati Taput Buka Secara Resmi Orientasi Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting

Wakil Bupati Taput Buka Secara Resmi Orientasi Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|TAPUT - Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput) Sarlandy Hutabarat, SH bersama Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara yang diwakilkan oleh Dra. Rabiatun Adawiyah MPHR Koordinator bidang Advokasi Penggekan dan Informasi BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Didampingi Kadis PPKB3A Donna Situmeang dan Kadis Kesehatan Sudirman Manurung dan beberapa pimpinan OPD Menghadiri kegiatan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting (KRS) bagi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Tapanuli Utara, bertempat di Gedung Sopo Partungkoan Tarutung, Selasa (19/07/2022). 

Dalam sambutannya Wakil Bupati Tapanuli Utara menjelaskan bahwa sesuai Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang merupakan komitmen nasional dan pengejawatahan komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah stunting, Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

"Komitmen ini terwujud dengan masuknya stunting ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020 - 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 24,4 % pada tahun 2021 diharapkan menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk Tapanuli Utara sesuai data SSGI tahun 2021 saat ini berapa pada angka 26,7% dan ditargetkan  menurun secara signifikan di Tahun 2024 dibawah target nasional," ujar Wakil Bupati mengawali.

Selanjutnya Wakil Bupati menyampaikan bahwa menurut Kepala BKKBN, Dr. (HC). DR. Hasto Wardoyo, SP. OG (K) bahwa Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk kita tangani bersama sebagai penentu keberhasilannya. Kita harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinam serta 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

"Tim pendamping keluarga merupakan ujung tombak percepatan penurunan stunting, dan merupakan tugas yang sangat mulia karena mempersiapkan generasi muda yang sehat, bebas stunting dan berkualitas mulai dari pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan pasca salin serta keluarga yang memiliki anak balita. Saya harap tim dapat bersinergi dengan pemerintah desa/kelurahan karena penanganan stunting tidak dapat berjalan sendiri tetapi harus bekerja sama dengan lembaga lainnya," ujar Wakil Bupati menambahi.

Menutup sambutannya Wakil Bupati yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS ) Kabupaten Tapanuli Utara menyampaikan harapannya kepada seluruh perangkat daerah yang masuk dalam  TPPS agar turut mendukung dan menguatkan TPK dalam hal pendampingan keluarga karena mereka sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu diberdayakan, diberikan support dalam hal finansial, dan sarana prasarana dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

"Saya sangat mengharapkan agar TPK selalu menjaga kekompakan timnya sehingga dapat bekerja dengan maksimal dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tapanuli Utara. Perlu kita jelaskan kepada masyarakat apa itu bahaya stunting. Para pimpinan OPD kita harus kompak mengurus ini semua. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim dari perwakilan BKKBM Provsu yang pada kesempatan ini memberikan sosialisai. Dan untuk para peserta agar serius mengikuti kegiatan ini sehingga ilmu yang didapat boleh dikembangkan di tempat masing-masing.Orientasi  Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Tapanuli Utara  resmi saya buka," ujar Wakil Bupati mengakhiri.

Dalam laporannya Kadis PPKB3A Donna Situmeang menyampaikan bahwa jumlah TPK di Tapanuli Utara adalah 282 TPK yang terdiri dari 846 Kader yang tersebar di setiap desa/kelurahan. Dengan adanya TPK yang langsung turun ke masyarakat, dari rumah ke rumah dan mengetahui masalah yang ada di lingkup terkecil di tingkat desa/kelurahan, bukan hal yang mustahil Dan ditargetkan menurun secara signifikan di Tahun 2024 dibawah target nasional.

Sementara itu  Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara yang diwakilkan oleh Dra. Rabiatun Adawiyah MPHR  dalam sambutannya mengatakan bahwa mereka berharap hari ini bisa mendapat hal yang positif terkait kegiatan TPK. 

"Kami ingin berinteraksi langsung d dengan TPK karena mereka inilah nanti yang paling berinteraksi langsung dengan keluarga-keluarga yang beresiko stunting, kami akan memberikan bahan-bahan seperti apa yang harus diperoleh dalam bekerja sebagai TPK  dan atas izin Pak Wakil Bupati mungkin sewaktu-waktu bisa dipantau pekerjaan mereka. Dan kepada para OPD yang tupoksinya terkait dengan penurunan stunting mudah-mudahan pertemuan hari ini bisa menjadi tolak ukur seperti apa nanti berkontribusi bergotong  royong menurunkan angka stuntin di Kabupaten Tapanuli Utara. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tutur Dra. Rabiatun Adawiyah

Adapun peserta yang Hadir dalam kegiatan tersebut adalah para perwakilan Kader Tim Pendamping Keluarga dari 15 Kecamatan Se-Kabupaten Tapanuli Utara.(rel/bn)

Pewarta: Maruli 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)