Polisi Tangkap 3 Orang Pasca Bentrok Antar Genk Motor di Saentis, Puluhan Pelaku Lain Diminta Menyerahkan Diri

Polisi Tangkap 3 Orang Pasca Bentrok Antar Genk Motor di Saentis, Puluhan Pelaku Lain Diminta Menyerahkan Diri

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|MEDAN - Polisi mengungkap motif bentrok antar geng motor Nenek Oleng (Neleng) dengan geng motor 234 SC di Jalan Musyawarah, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (26/12) sekitar pukul 06.00 WIB. Akibat peristiwa itu, satu orang anggota geng meninggal dunia

Dalam peristiwa berdarah itu, pihak kepolisian  menangkap tiga orang anggota geng motor. Mereka, yakni Merdi (21), Sofyan Hanafi (26), dan M Rasid (20).

Dari ketiga pelaku, polisi mengamankan barang bukti puluhan anak panah, kampak, pedang, celurit, 2 senapan angin dan 1 pistol jenis Airsoft Gun yang diduga digunakan komplotan geng motor saat peristiwa tawuran terjadi.

Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi, didampingi Dirkrimum Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Ps Kasubdit Penmas Kompol Muridan dan Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Agustiawan, kepada wartawan mengatakan, pemicu dari bentrokan itu dikarenakan rumah orangtua MTA, selaku ketua geng motor Nenek Oleng (Neleng) dilempari oleh kelompok geng motor 234 SC.

Sehingga MTA, selaku ketua geng motor "Neleng" tidak senang langsung melakukan penyerangan bersama kelompoknya yang diidentifikasi berjumlah 30 orang. Begitu juga dengan kelompok geng motor 234 SC, juga berjumlah 30 orang.

Atas tawuran antar geng motor itu, sehingga merenggut satu orang korban jiwa terkena tembakan senapan angin yang menembus pada bagian dada korban yang dilakukan oleh MTA.

"Kami menghimbau kepada kelompok geng motor yang lain yang identitasnya sudah kami kantongi agar menyerahkan diri. Kami tidak segan-segan melakukan tindakan tegas terarah dan terukur terhadap kelompok geng motor yang membuat situasi tidak kondusif hingga meresahkan masyarakat," tutur Hadi, di Mapolda Sumut, Senin (27/12/21).

Senada Dirkrimum Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, mengatakan jika polisi telah mendirikan pos penjagaan dilokasi tawuran guna mengantisipasi kejadian serupa. Kondisi mental dan emosional (Euforia) antar kelompok merasa saling kuat menjadi penyebab terjadinya tawuran.

Adapun langkah-langkah polisi telah melakukan kegiatan patroli, namun disaat polisi berada dilokasi tawuran belum terjadi. Dan ketika polisi beranjak dari lokasi, kelompok geng motor tersebut melakukan aksi tawurannya.

"Terhadap tersangka dijerat dengan pasal 338 Junto 170 ayat 2 Junto pasal 55-56 KUHPidana,"pungkas Tatan, kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, insiden tawuran antar kelompok geng motor Neleng dan kelompok geng motor 234 SC, terjadi di Jalan Musyawarah, Desa Saintis, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Minggu (26/12/21) sekira pukul 03.00 Wib hingga 06.00 Wib.

Dalam peristiwa itu, satu orang dari kelompok geng motor 234 SC, yakni Alfiansyah Najid, tewas akibat ditembak dengan senapan angin oleh Medi Tri Anggara, selaku ketua kelompok geng motor Neleng.(t/bn01)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)