Gubsu Izinkan Ibadah Natal di Gereja: Dikhawatirkan Umat Nasrani Tak ke Gereja Langgar Prokes

Gubsu Izinkan Ibadah Natal di Gereja: Dikhawatirkan Umat Nasrani Tak ke Gereja Langgar Prokes

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Medan - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menegaskan tak ada larangan bagi umat Nasrani yang hendak melaksanakan ibadah Natal di gereja. Dia malah khawatir dengan umat Nasrani yang tidak ke gereja.

Edy menyampaikan hal itu saat rapat penanganan pandemi virus Corona di Sumut. Edy awalnya ditanyai oleh perwakilan gereja soal langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona saat perayaan Natal.

"Satu bulan lagi akan merayakan perayaan Natal. Warga Kristen yang benar selalu taat kepada pemerintah, karena pemerintah itu adalah wakil Tuhan. Untuk itu dalam waktu dekat Pak Gubernur kita akan berunding bagaimana suasana Natal karena gereja-gereja sudah merencanakan Natalnya," kata perwakilan gereja dalam rapat di Medan, Jumat (29/10/2021).

Gubsu Edy kemudian menjawab. Dia mengatakan tidak ada larangan ibadah Natal di Gereja. Edy mengatakan yang menjadi persoalan adalah yang memanfaatkan hari libur Natal untuk bepergian.

"Yang persoalan bukan orang Kristen yang Natalan, yang persoalan itu yang menggunakan kalender merah itu. Ini menjadi persoalan," ucap Edy.

Edy mengaku yakin umat Nasrani yang datang ke gereja saat Natal akan taat protokol kesehatan demi mencegah Corona. Dia malah khawatir dengan umat Nasrani yang tak ke gereja saat Natal.

"Yang mau ke gereja, yakinlah ini taat aturan. Yang susah yang tak ke gereja, pasti melawan dia, orang Tuhan aja dia lawan, apalagi kita," ujarnya.

Usai rapat, Edy juga membahas persoalan itu. Edy Rahmayadi awalnya mengatakan hari libur saat natal bukan hanya milik orang Kristen.

"Kalender merah mulai dari tanggal 24 (Desember) hingga nanti sampai mungkin diperpanjang sampai tanggal 1 (Januari) itu bukan milik orang Nasrani. Miliknya siapa menganut kalender itu, di dalamnya semua agama," tutur Edy.

Edy yakin orang yang beragama Kristen akan memanfaatkan hari Natal dan Tahun Baru untuk beribadah. Selain beribadah, kata Edy, momentum Natal dan Tahun Baru juga digunakan umat Nasrani untuk berkumpul bersama keluarga.

"Yang susah ini, kita-kita yang tidak bakar lilin. Akhirnya keluar-keluar kita ke mana-mana. Jalan-jalan karena kalender merah," jelas Edy.

Edy mengatakan pihaknya juga menghapus cuti bersama saat libur Natal dan Tahun Baru. Dia berharap warga mematuhi aturan itu.

"Tidak ada libur, udah dipastikan tidak ada libur. Kata-kata tidak libur ini juga harus dilaksanakan," paparnya.

Sumber:Detikcom

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)