GMNI Sumut Pertanyakan Kinerja Dirut BPODT

GMNI Sumut Pertanyakan Kinerja Dirut BPODT

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Medan - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) merupakan Badan Layanan Umum yang dikelola secara profesional, memprioritaskan upaya sinkronisasi dan koordinasi pemangku kepentingan, terkait bisnis investasi dan industri pariwisata atara Pemda, Pemerinrah Pusat dan Masyarakat. Pendirian BPODT ini sendiri berdasarkan Perpres No. 49 tahun 2016.

Lima tahun semenjak dibentuk hingga saat ini, seharusnya waktu yang cukup bagi BPODT dalam menjalankan visi Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dengan bentang alam yang sangat menakjubkan. 

Namun, kondisi ini kini diragukan oleh DPD GMNI Sumatera Utara. Daniel Sigalingging, M. Si., selaku Ketua DPD GMNI Sumut menganggap bahwa progres BPODT ini seperti jalan ditempat sejak dipimpin oleh Jimmy Panjaitan sebagai Direktur Utama BPODT. 

Daniel berpendapat sejak 29 Maret 2021 terhitung dilantik menjadi Dirut BPODT , Jimmy seperti tidak melakuka  terobosan apapun. 

"Saya seperti tidak melihat ada program besar yang sedang dilakukan maupun dipersiapkan BPODT sejak dipimpin oleh Jimmy Panjaitan. Kesannya justru BPODT ini jalan ditempat saja. Harusnya Dirut baru ini dapat menerjemahkan permintaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk gerak cepat terkait berbagai Pekerjaan yang belum selesai," ujar Ketua GMNI Sumut ini. 

Daniel juga berpendapat seharusnya di masa Pandemi seperti inilah sektor pariwisata berbenah, mempersiapkan diri dengan tancap gas, dan menyelesaikan segala pekerjaan dengan tuntas, agar pasca pandemi ketika sektor pariwisata sudah dibuka 100% sudah siap dalam menjalankannya. 

"Ini jangan ketika menjadi Dirut seperti aji mumpung, selalu perjalanan dinas kesana kesini, sementara program tidak dipersiapkan. Menjadi Dirut BPODT ini tanggungjawab besar yang dipikul untuk kemajuan wilayah Danau Toba di masa depan. Kalau saudara Jimmy tidak sanggup lebih baik mundur saja," tegas Daniel. 

DPD GMNI Sumut mengaku sangat kecewa atas kondisi yang terjadi sekarang ini, karena melihat kawasan Danau Toba seperti hanya sebagai lahan basah yang ingin dimanfaatkan selagi menjabat saja. 

"Coba saya tanya, apa program visioner dari seorang Dirut? Sejak menjabat sudah berapa investor yang masuk? Sejak menjabat kecuali perjalanan dinas, sudah apa yang dikerjakan? 

Kedepan kita akan buka semua hal yang tidak benar di BPODT ini. Karena kita sangat mencintai kawasan Danau Toba," tutup Daniel.(rel/bn)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)