Petugas Damkar Kota Depok Ngadu ke Jokowi, NCW : Ada Kebocoran Indikasi Korupsi

Petugas Damkar Kota Depok Ngadu ke Jokowi, NCW : Ada Kebocoran Indikasi Korupsi

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Depok - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nusantara Coruption Watch (NCW) turut menyoroti viralnya petugas damkar yang meminta Presiden RI, Joko Widodo mengusut tuntas dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.

Juru bicara NCW, Mochamad Ary Imran mengatakan, bungkamnya Kepala DPKP Kota Depok Gandara Budiana, semakin menguatkan dugaan adanya  indikasi korupsi di Dinas tersebut.

"Ya jelas dong (adanya indikasi korupsi, red), karena dengan ketutupan mereka semakin menguatkan dugaan indikasi korupsi, karena mereka takut, mereka panik," kata Ary, Senin (12/04).

"Kalo ini gak bermasalah mereka bikin statement aja yang logis gitu, kenapa harus takut, kalaupun statement itu salah, seharusnya bereaksi bahwa ini bukanlah sesuatu yang menakutkan ya," tambahnya.

Menurut Ary, seharusnya pejabat di Dinas tersebut memberikan keterangan kepada publik terkait dengan viralnya seorang petugas damkar yang meminta Jokowi mengusut dugaan korupsi ditempatnya bekerja itu.

"Artinya kalo tidak ditanggapi atau ditutup-tutupi intinya kan ada indikasi disitu, ada kebocoran indikasi korupsi, karena dari personilnya sendiri yang bicara kan, dia kan tau bagaimana anggaran itu di Damkar," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapan, pihaknya mendukung penuh aksi yang dilakukan petugas tersebut. Alasannya, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

"Kami sebagai lembaga pengawas, sangat setuju dengan apa yang dilakukan salah satu karyawan Damkar tersebut, seperti slogan-slogan yang ada di Pemerintah kita untuk membasmi tindakan korupsi yang ada di negara ini," sebutnya.

Meski demikian, Ary mengaku, pihaknya masih melakukan investigasi untuk memperdalam kasus tersebut.

"Saya belum bisa bicara terlalu jauh, saya hanya melihat sikap dari petugas pemadam itu sudah mencerminkan slogan anti korupsi di Indonesia itu, kami sendiri sedang melakukan investigasi," tutupnya.(Gerrad)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)