Kena Batunya! Satu Pelaku Penganiayaan Wanita Diduga Mencuri Diciduk Polisi, Tukang Parkir Melarikan Diri

Kena Batunya! Satu Pelaku Penganiayaan Wanita Diduga Mencuri Diciduk Polisi, Tukang Parkir Melarikan Diri

Rambe
By -
0

Bicaranews.com|Medan - Polisi menangkap satu orang diduga pelaku penganiayaan terhadap wanita diduga mencuri di Medan. Aksi penganiayaan yang terjadi di Pajak Melati, Medan Tuntungan beredar di media sosial dan viral.

Pelaku berinisial HBL (30) merupakan mandor mobil Mitra. Ia berperan menjambak dan memukul korban. "Pelaku diamankan tak jauh dari rumahnya," kata Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martua Manik, Kamis (11/2/2021).

Ia mengatakan, saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

"Satu pelaku yang ikut melakukan pemukulan sudah diidentifikasi, yakni berinisial B (jukir)," kata Martua.

Diketahui, video seorang wanita dianiaya karena diduga melakukan pencurian beredar di media sosial pada Rabu (10/2/2021). 

"Ibu ini dituduh mencuri di Pajak Melati Medan. Tidak ada bukti, langsung dipukuli oleh juru parkir," tulis dalam unggahan itu.

Dalam video terlihat wanita dikelilingi oleh sejumlah pria. Terlihat pria memakai rompi bertuliskan Dishub memegang wanita mengenakan kemeja biru.

Tak lama ia diduga menginjak kaki si wanita. Ia juga meluapkan emosi dengan memukul wajah wanita tersebut. Wanita itu terus membantah perkataan orang-orang yang di sekelilingnya. "Tak ada aku ambil, demi tuhan, tak ada aku ambil pak," ujar wanita itu.

Sementara pria berkaos putih terlihat menjambak rambut wanita itu. "Kutandai kau ya," ucap wanita tersebut.

Tak lama kemudian, datang seorang perempuan bermasker merah yang menyebutkan HP nya diambil. "Hape, hape bu. Hape ini ibu campakkan, bapak ini saksinya. Iya pak, dicampakkannya di pajak ikan," katanya.

Jukir yang sedari awal memegani wanita itu, tiba-tiba geram dan melayangkan pukulan tinju tepat ke wajahnya. 

Tak hanya sekali, aksi pemukulan ini dilakukan berulang-ulang oleh jukir ini, bahkan ia juga menendang wanita yang sudah tidak berdaya ini dengan lututnya. Darah segar pun keluar dari wajah wanita tersebut, ia menangis sejadinya 

"Dituntut balik kau nanti bang," terdengar suara dalam video.

Sedangkan sebelumnya, paska kejadian penganiayaan tersebut, IRT yang dituding mencuri dompet dan HP android berinisial nama ADN babak belur dihajar massa, tepatnya di pajak Melati Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan tuntungan . Alhasil ADN menderita luka serius di bagian pelipis wajah dan sekujur badan membiru lebam pada hari selasa (09/02/2021) sekira pukul 15.45 wib.

Bertempat dihalaman Mapolsek Delitua, didampingi anaknya ADN mengutarakan telah resmi melaporkan musibah yang menimpa dirinya itu ke pihak Kepolisian sektor Delitua tertuang dengan No : LP/154/K/ll/2021/SPKT/Sek Delta tanggal 09/02/2021.

Ia mengatakan tak terima dituduh sebagai pencuri, tidak hanya fisiknya yang teraniaya bahkan harga dirinya pun sudah ikut terinjak injak, Pungkasnya.

” Iya pak, saya dituduhkan mencuri, saya sudah menjelaskan saya tidak ada mencuri saya sudah memohonkan untuk di selesaikan dikantor Polisi, namun saya di hajar seolah benar – benar pencuri” ucapnya berlinang air mata.

ADN yang merupakan warga Brayan ini menceritakan kronologis naas yang menimpanya itu. Awal tujuannya datang kepajak Melati niatnya hanya mau belanja tepatnya pada pukul 15.30 wib. Namun ada ibu-ibu bergaun biru menuduh saya mencuri, saya sudah tanya apa yang saya curi? Namun mereka tidak menyebutkan barang yang kucuri itu, ujarnya.

“Saya dianiaya ramai ramai, dipukuli, sempat juga leher saya di ikat pake karung, dan di seret ke rumah kosong, aku hanya bisa pasrah” sebutnya.

Ditambahkan ADN yang merupakan seorang ibu rumah tangga, yang memperjuangkan lima anaknya yang masih duduk di bangku kuliah ini mengatakan pelaku penganiayaan harus di proses hukum, tegasnya.

Yang mengaku kecopetan itu yang baju biru dalam video sempat berjanji membawa saya berobat, namun belakangan setelah datang seorang berdinas TNI, ibu yang baju biru melarikan diri, padahal sempat dijanjikan di obatkan.

“Dipanggil pak Tentara itu juga dia, namun tak mau lagi” ujarnya. (t/bn)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)