Bicara News|Batam - Di mana Bulan Panjaitan selama pandemi Covid-19? Pencetak hits ‘Kabaya Nabottar’ yang konon menjadi lagu favorit DL Sitorus (alm) itu punya kesibukan untuk menguatkan perekonomian. “Sembari membenahi hati yang berkeping, saya mengurus butik dan kuliner. Mulai roti hingga kopi,” ceritanya via pesan singkat, Minggu (9/8), menandai perilisan ‘Masa Lalu’ ciptaannya.
Meski aktif di media sosial termasuk terus mengisi kanal YouTube Bulan Panjaitan Official, ternyata perempuan yang rutin konser di acara religi dan adat. Memilih bermukim di Batam karena sebagai hub untuk ke negara-negara ASEAN.
Di Batam pun selalu ada acara etnik yang melibatkan warga bona pasogit yang berada di luar negeri. Hanya saja, dua tahun belakangan, Bulan menepi. “Saya patah hati dan tak mau menjadi bodoh karena perasaan,” ujarnya.
Tanpa merinci patah hati karena apa, Bulan menemukan jati dirinya melalui hewan peliharaannya. Ia merawat 11 anjing lucu dan cerdik yang dilatihnya menjadi penurut dan setia. Hewan tersebut dinamai unik yakni Bali, Kuta, Pulau, Pantai, Ombak, Laut, Sunset, Sunrise, Chua, Hachiko dan Hachimara. “Saya menyayangi dengan sepenuh hati dan tanpa pilih kasih,” jelasnya sambil menunjukkan video bagaimana peliharaannya reaktif jika dipanggil satu persatu.
Sebelum anjing, Bulan gemar dengan kuda pacu yang dijadikannya sebagai media membentuk tubuh indah. Mengenai ‘Masa Lalu’ ditulis dengan suasana hati bahagia setelah berkeping selama dua tahun.
Selama itu pula kanal YouTube Bulan Panjaitan Official tidak ‘terawat’ tapi ‘ Ise Ma Mangapus Ilukkon’ dan ‘Kabaya Nabottar’ masih diminati publik dengan 59 ribu subscribe. (sumber:sib)